1 1. Pemilihan
Bibit
Pemilihan
bibit yang baik penting untuk memperoleh ayam pedaging yang baik. Ciri-ciri
bibit yang baik adalah warna bulu putih dan bersih, kondisi bulu kering dan
halus lembut, kondisi tubuh normal dan tidak ada cacat, anus bersih, bentuk
tubuh bulat gemuk dan kaki besar, mata bersiar dan tidak kuyu, berat badan
tidak kurang dari 35 gram.
2. Kondisi
Teknis yang Ideal
a) Lokasi
kandang sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari
timur ke barat.
b) Ventilasi udara cukup sehingga
kebutuhan oksigen untuk ayam selalu terpenuhi
c) Kemudahan
mendapatkan sarana produksi. Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop
d) Suhu
udara dalam kandang harus selalu di control, karena ayam broiler mudah terkena
heat stress.
3. Tatalaksana
Pemeliharaan
a) Peralataan
untuk pemeliharaan
Indukan buatan atau
brooder merupakan alat pemanas yang diletakan dibagian tengah kandang. Fungsi
brooder adalah menghangatkan tubuh DOC. DOC masih sangat membutuhkan penghangat
karena tubuhnya yang masih belum berbulu sehingga belum mampu menahan diri dari
cekaman dingin. Tempat pakan untuk ayam broiler perlu diperhatikan. Pada masa
awal pertumbuhan, dibutuhkan tempat pakan berukuran 7,5 cm/ekor ayam yang
bentuknya memanjang. Satu buah tempat minum berbentuk bundar biasanya cukup
untuk 75 ekor anak ayam broiler.
3. Pakan
Pakan
ayam pedaging bentuknya harus disesuaikan dengan pertumbuhan ayam. Pada periode
starter ayam pedaging diberikan pakan dalam bentuk crumble/remahan/butiran
kecil. Pada periode finisher pakan diberikan dalam bentuk pellet. Pemberian
pakan harus sesuai dengan kebutuhan pakan agar ayam tidak kekurangan ataupun
kelebihan pakan. Kebutuhan pakan dapat diketahui dari standar kebutuhan.
Pemberian pakan pada awal pemeliharaan diberikan secara Ad-libitum. Seiring
dengan berjalannya pertumbuuhan, pakan diberikan secara point feed yang sesuai
jatah per minggu dan didasarkan pada table standart kebutuhan. Frekuensi
pemberian pakan saat awal diberikan lebih sering dan saat memasuki periode
finisher dapat diberikan 2-3 kali per hari.
5. Pencahayaan
Pada
awal pemeliharaan, pencahayaan sangat dibutuhkan untuk menghangatkan tubuh
ayam. Pada hari pertama, ayam masihbelumberadaptasi dengan lingkungan dan masih
rentan terhadap stress dingin. Pada
akhir minggu ke tiga masuk minggu ke empat ayam memasuki perode finisher dan
alat pemanas sudah tidak dibutuhkan lagi, karena bulu ayam sudah tumbuh
lengkap.
6. Perkandangan
Kandang
yang digunkan untuk pemeliharaan ayam pedaging broiler adalah kandang litter.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastic untuk menjaga kehangatan tubuh
ayam, sehingga energy yang diperoleh dari pakan seluruhnya digunakan untuk
pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Menjelang minggu kedua, sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan bulu ayam, tirai perlu dibuka secara
bertahap karena kebutuuhan ayam terhadap udara segar mulai meningkat. Setiap
akhir minggu pembukaan tirai kandang ditingkatkan seperempat bagian. Tetapi
pada malam hari dan saat cuaca buruk tirai kandang perlu ditutup. Ketebalan
litter pada awal pemeliharaan adalah 10 cm. litter harus tetap terjaga dan
usahakan agar selalu kering. Litter yang basah dan kotor merupakan sumber
berkembangnya lalat. Selain itu mengakibatkan telapak kaki ayam luka dan
membengkak dan membuat ayam sulit berjalan. Pada saat minggu ke IV-VI lantai
kandang harus selalu diperhatikan dan dijaga karena kuantitas kutoran ayam
semakin meningkat dan cepat membuat lantai kandang basah.
7. Vaksinasi
Vaksinasi adalah
pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan
kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada
umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur
21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
8. Pemanenan
Pemanenan
dilakukan saat ayam telah mencapai bobot badan yang diinginkan pasar dengan harga
yang tinggi. Pemanenan harus memperhatikan hal hal seperti permintaan pasar
mengenai besar kecilnya ayam, harga ayam yang paling baik di pasaran,
pertumbuhan optimal dan konversi pakan yang optimal. Pemanenan dapat dilakukan
secara bertahap dan serentak. Pemanenan secara bertahap yaitu ayam yang telah sesuai degan permintaan pasar
dijual terlebih dahulu dan sisa ayam lainnya dipacu pertumbuhannya beberapa
hari kemudian untuk dapat mencapai berat pasar. Pemanenan serentak dilakukan
ketika harga sedang baik dan berat badan ayam tidak begitu berpengaruh pada harga
per kg maka lebih baik ayam dijual secara serentak.
Umur
(minggu)
|
Pakan
|
Pemberian Pakan
|
Kandang
|
Pencegahan Penyakit
|
Pencahayaan
|
I
(hari ke 1-7)
|
Starter
|
Ad- libitum
|
Litter (brooder)
|
Vaksinasi ND (New Castle Disease)
|
Dibutuhkan brooder sebagai penghangat
untuk DOC
|
II (hari ke 8-14)
|
Point Feed
(4 Kg/100 ekor/hari)
|
|
Vaksin Gumboro
|
Pemanas sudah bias dikurangi
|
III (hari ke15-21)
|
Finisher
|
Point Feed (6,09 kg/100 ekor/hari)
|
Litter
|
|
Pemanas dimatikan saat siang hari,
dinyalakan saat malam hari
|
IV (hari ke 22-28)
|
Point Feed (8,36 kg/100 ekor/hari)
|
|
|
V (hari ke 29-35)
|
Point Feed (10,18 kg/100 ekor/hari)
|
Alas kandang harus sering diganti dan
penambahan alas lantai
|
|
VI (hari ke 36-42)
|
Point Feed (12,46 kg/100 ekor/hari)
|
Kontrol terhadap lantai kandang
|
|